Ketua DP Prov.Papua Basuki Styono
Telp : 085746641116
FB: basukistyono.jujitsu@gmail.com / jujitsu_papua@yahoo.co.id
Email : ikyushinryu_prov.papua@yahoo.com / ikyushinryu.mutiarahitam@gmail.com

Sejarah dan perkembangan beladiri Ju-jitsu

Sejarah dan perkembangan beladiri Ju-jitsu
Kalu dilihat dari sejarah perkembangan bela diri di dunia, maka mulanya cara perkelahian yang dilakukan oleh manusia sangat primitif, tidak mengenal aturan sama sekali karena tujuan akhir dari cara berkelahi dari jaman primitif itu adalah mengalahkan lawan dengan segala cara agar lawan dapat dikuasai atau dibunuh. Cara berkelahi ini berangsur-angsur berubah karena pengaruh kebudayaan manusia, letak geografis negara dan kepandaian manusia. Dari tahun ke tahun bentuk perkelahian itu makin lama makin sempurna dan akhirnya mempunyai metode/cara yang teratur dan sistematis untuk dipelajari.
Teknik Jiu-Jitsu, Ju-Jitsu atau Jujutsu sudah ada sejak jaman kuno yaitu sekitar dua abad sebelum Masehi (230 tahun SM). Jadi sangatlah naif jika ada bela diri yang lahirnya jauh sesudah Masehi mengklaim sebagai induk dari Jiu-Jitsu. Teknik Jiu-Jitsu ini dulunya dipakai oleh para Ksatria Jepang (Samurai Warriors).
Berdasarkan catatan literatur kuno di Jepang, teknik bela diri yang tertua adalah SUMO (gulat Jepang). Teknik-teknik membanting dalam Sumo tumbuh dan berkembang bersamaan dengan tumbuhnya teknik membanting Jiu-Jitsu, sebab secara umum teknik bantingan dalam Sumo dipakai juga dalam Jiu-Jitsu.
Saat pemerintahan Kaisar Suinin (230 tahun SM), di Jepang telah ada suatu bentuk pertandingan adu kekuatan fisik dan pemenangnya diberi hadiah. Dalam pertandingan itu telah dipakai teknik membanting dan menghimpit tubuh lawan agar tidak bisa bergerak dengan jalan menindih di atas tubuh lawan (awal dari timbulnya teknik kuncian Jiu-Jitsu)
Pada masa 23 tahun SM, seorang yang bernama “ Morni-no-Sukune ” berhasil membunuh lawannya “ Tayimi-no-Keyaya ” dengan menggunakan teknik cekikan dan tendangan. Selanjutnya teknik bantingan, kuncian, tendangan pukulan, tangkisan berkembang terus dari tahun ke tahun di negeri Jepang. Tetapi saat itu teknik Jiu-Jitsu hanya dipelajari secara tertutup dan fanatik di kalangan masing-masing marga/klan/suku. Kerahasiaan cara belajar teknik Jiu-Jitsu itu baru diketahui untuk dipelajari secara terbuka terbuka pada masa pemerintahan Pangeran Teijun (tahun 850-880 M), dimana saat itu telah mulai dibuka sekolah-sekolah Ju-Jitsu tetapi masih khusus untuk orang-orang Jepang saja.
Pada era Kamakura (1185-1336) muncul sekolah Jiu-Jitsu aliran Daito-Ryu Aiki-Jujutsu, yamg telah mengkombinasikan teknik bela diri tangan kosong dengan teknik menggunakan senjata yaitu “Daito” (pedang yang panjangnya + 39 inchi), didirikan oleh Jenderal Shinra Saboru Yoshimitsu. Kemudian aliran Take-nu-Uchi Ryu oleh Pangeran Toichiro Takeuchi pada tahun 1532. Seorang Jago Pedang (Swordman) paling legendaris, Miyamoto Mushasi (Arake Matemon) menciptakan aliran Yagyu Ryu. Berikutnya aliran Tenjin-Shinyo Ryu didirikan oleh Iso Matemon (aka Mastari Yanani) yang merupakan penggabungan dua aliran Yoshin Ryu dan Shin-no-Shindo Ryu.
Pada sekitar tahun 1300 M dikenal seorang tokoh Jago Jiu-Jitsu bernama Akiyama Shintoki, yang menciptakan teknik-teknik pertarungan yang hebat dan lebih maju dibanding bela diri yang ada di Jepang saat itu sehingga ia berhasil menjagoi pertandingan bela diri yang ada pada saat itu. Karena itu tahun itu dipandang sebagai “Tahun Kebangkitan Jiu-Jitsu “.
Pada Tukugawa era (1603-1867) sampai dengan masa Restorasi Meiji sekitar tahun 1868, Jiu-Jitsu tumbuh dengan pesat di Jepang dan bermunculan sekolah-sekolah Jiu-jitsu baru seperti Sekiguchi Ryu, Shinkage Ryu, Kyushin Ryu dan masih banyak lagi.
Dari tahun ke tahun ke tahun semakin banyak lagi aliran-aliran yang muncul, dan banyak pula pemuda Jepang maupun dari negara lain yang belajar pada beberapa aliran sekaligus sehingga membentuk lagi aliran-aliran baru bahkan melahirkan bela diri baru.
Jigoro Kano setelah berlatih Jiu-Jitsu aliran Tenjin-Shinyo Ryu dan Kito Ryu dia mencipatakan bentuk bela diri baru dengan menghilangkan teknik-teknik yang mematikan dan mengutamakan sport yang diberi nama JUDO. Bela diri Judo menitikberatkan pada inti gerakan membanting dan mengunci.
Pada sekitar tahun 1901 muncul lagi pemuda Jepang berbakat bernama Morehei Uyehiba (Kito Ryu, Daito-Ryu Aiki-Jujutsu dan Shinkage Ryu) yang menciptakan bela diri AIKIDO pada tahun 1925 yang menitikberatkan pada teknik Aiki-jutsu.
Pada waktu yang hampir bersamaan seorang pemuda Korea bernama Yang Shui Choi datang untuk berlatih Jiu-Jitsu di Jepang (aliran Daito-Ryu Aiki-Jujutsu). Kemudian ia pulang ke Korea dan menggabungkan teknik Jiu-Jitsu dengan bela diri asli Korea (Tang So Do) menjadi suatu bela diri baru yaitu HAPKIDO pada tahun 1945.
Selain ketiga bela diri di atas masih banyak lagi bela diri yang lainnya yang juga berasal dari Jiu-Jitsu.

Perkembangan Ju-jitsu di Indonesia

Perkembangan Ju-jitsu di Indonesia
Bela diri Ju-Jitsu khususnya aliran Kyushin Ryu masuk ke Indonesia pada masa pergolakan Perang Dunia II (1942) di bawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama “ Ishikawa “. Karena itu Ju-Jitsu Indonesia (IJI) dikenal dengan aliran “ I Kyushin Ryu “.
Ishikawa kemudian mewariskan ilmunya kepada R. Sutopo (Ponorogo) yang kemudian diturunkan kepada kelima muridnya yaitu Drs. Firman Sitompul (Dan X), Drs. Heru Nurcahyo (Dan VII), Drs. Bambang Supriyanto (Dan VI), Irjen Pol DPM Sitompul, SH, MH (Dan V) dan Drs. Heru Winoto (Dan V). Kelima murid inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Ju-Jitsu di Indonesia. Sebelum dibentuk organisasi “Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI)”, Ju-Jitsu dikenal dengan sebutan Perkumpulan Bela Diri “Ju-jitsu Bantaran Angin” yang berpusat di Ponorogo (yang sekarang nama BANTAR ANGIN dipakai salah satu nama Club Fighting binaan Institut Ju-jitsu Indonesia yang terkenal dalam mengikuti pertandingan-pertandingan professional seperti TPI FIGHTING, RCTI DUEL, dll). Untuk mengembangkan Ju-Jitsu ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat pengembangan Ju-Jitsu dipindahkan ke Jakarta. Di sinilah dibentuk suatu organisasi resmi dan berbadan hukum yang bernama “ Institut Ju-Jitsu Indonesia “ disingkat “ IJI ”, tepatnya tanggal 8 Desember 1981.
Pada tahun itu juga saat diadakan demonstrasi bela diri Ju-Jitsu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Ju-Jitsu berhasil mendapatkan penghargaan serta pengakuan dari Kedutaan Besar Jepang. Disamping itu Ju-Jitsu Indonesia (IJI) telah tergabung dalam induk organisasi Ju-Jitsu dunia yaitu World Council of Jiu-Jitsu Organization (WCJJO) yang berpusat di London.
Hingga saat ini Institut Ju-Jitsu Indonesia telah melaksanakan pelatihan-pelatihan maupun pendirian Dojo (tempat latihan) di berbagai Kesatuan TNI/POLRI, Instansi Pemerintah/Swasta, Perusahaan dan Lembaga Pendidikan antara lain sebagai berikut :
1.Bekerja sama dengan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, dengan SKEP KAPOLRI No. Pol : B/3545/IX/1999 : tentang Penggantian Beladiri POLRI dengan Beladiri Ju-Jitsu, untuk memberikan Kepelatihan Beladiri Ju-Jitsu untuk para Perwira, Bintara, dan Tamtama di seluruh POLDA di Indonesia beserta Jajarannya serta di Pusat-pusat Pendidikan Kepolisian.
2.PTIK ( Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ), POLDA JATENG, POLDA DIY, POLDA JATIM, POLRES dan POLRESTA Malang, POLRES Sidoarjo, POLRES Sumenep, POLRES Ponorogo, POLRES Ngawi, POLWIL Besuki dll.
3.GRUP I, II, III, IV, serta DENMAKO Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) TNI-AD
4.KOSTRAD 328 TNI-AD Cilodong Jawa Barat.
5.PASPAMPRES RI (Pasukan Pengaman Presiden)
6.Pelatihan penggunaan Tonfa (Tongkat T POLRI) antara lain untuk Peragaan Beladiri Tongkat T pada Upacara HUT POLRI ke-57 di Lapangan Terbang Pondok Cabe, PUSDIK GASUM Porong, PUSDIK BRIMOB Watukosek, SECAPA POLRI, POLDA JATIM, POLDA JATENG dan POLRES Sidoarjo.
7.Perusahaan-perusahaan antara lain : PT Pakuwon, PT Tjiwi Kimia, Hotel Santika, BCA Diponegoro, Bank Danamon Pemuda, PT UBS (Untung Bersama Sejahtera), PT Karya Dua Raksa, PT Karya Murni Indocipta, PT Mega Surya Mas dan lain-lain.
8.Di sekolah-sekolah mulai SD, SLTP dan SMU/SMK baik Negeri maupun Swasta
9.Di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia antara lain :
UNAIR Surabaya, ITS Surabaya, UNESA Surabaya, UNIBRAW Malang, UNTAG DKI dan Surabaya, UPN Veteran DKI dan Surabaya, UNTAR DKI, Univ. 45 Surabaya, STIESIA Surabaya, UBAYA Surabaya, UNUD Bali, Papua dan masih banyak lagi yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Sejarah Masuknya Ju-Jitsu di Papua

Sejarah Masuknya Ju-Jitsu di Provinsi Papua

Institut Ju-Jitsu Indonesia mulai masuk di Jayapura pada 11 Januari 2011 dirintis oleh Basuki Styono (Kyu 2) dari TNI-AD Kodam XVII/Cenderawasih kelahiran Kediri dan Sugiatno (Kyu 2) dari TNI-AL Lantamal X kelahiran DKI Jakarta.
Dojo pertama dibuka adalah Dojo Lantamal X - Porasko - Jayapura dengan jumlah 10 jujitsan, dengan bimbingan para Dewan Pelatih semua diantaranya Bpk. Dedy Triharjanto, Bpk.Kahar, Bpk. Waluyo, Bpk. Nurhadi, Bpk. Lasminto, dan masih banyak para senior-senior semua pada akhirnya selang beberapa bulan Maret 2011 mulai menyebar dengan membuka Dojo SMP Kartika VI-1 dan Dojo SMU Negeri 4 Jayapura dengan jumlah jujitsan kurang lebih 30 anak dan pada bulan April 20011 SMU Negeri 1 dan SMP Kristus Raja resmi dibuka dojo.
Selang beberapa bulan Ju-Jitsu Papua memperoleh tantangan dari Dewan Guru Besar dan Ketua Umum Pengurus Pusat IJI sekaligus kehormatan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Perebutan Piala Bergilir Wakil Presiden yang akan diselenggarakan pada Tanggal 15 - 18 Desember 2011 dengan jumlah kontingen 5 orang antara lain :
1. Basuki Styono ( Kyu 1 )
2. Sugiatno ( Kyu 2 )
3. Ahmadi ( Kyu 3 )
4. Yuki .A ( Kyu 3 )
5. Rovita ( Kyu 3 )
Dengan jumlah kontingen yang minim Alqamdulillah Papua berhasil membawa Mendali Juara 3 Komite Putra Kelas D dan Piala Juara Putra Terbaik se-Indonesia yang dihadiri 16 Provinsi seluruh Indonesia.
Setelah pulang dari Kejurnas Ju-Jitsu Papua menerima tamu Kehormatan Dewan Pelatih Prov. DKI Jakarta Bpk.Harianto (DAN 3)untuk tatap muka serta berlatih bersama dengan anggota Jujitsan dari Prov.Papua dan pada tanggal 20 Januari 2012 lahir dojo baru SMA Taruna Bakti-Waena disusul tanggal 24 Januari 2012 dojo SMK Negeri 1 Jayapura telah terbuka juga...( bersambung )